Opini: Kita juga perlu berterima kasih kepada kejahatan.



Kita sering mendengar cerita bagaimana kebaikan memerangi kejahatan. Tidak sedikit pula dongeng dan legenda yang mengisahkan tentang pertarungan sang kebaikan dan kejahatan. Selama ini aku diajarkan bahwa kebaikan selalu menang dari kejahatan cepat atau lambat. Biasanya tokoh yang bisa mengalahkan kejahatan disebut pahlawan. Setelah sang pahlawan berhasil menaklukkan penjahat, pahlawan akan mendapatkan banyak sanjungan dan ucapan terima kasih dari orang-orang yang telah dibantu sedangkan sang penjahat akan menerima hukuman karena perbuatan. Nah, disini aku mau memberikan opini bahwa sebenarnya kita juga perlu berterima kasih kepada kejahatan itu sendiri. Kenapa?. Karena kalau tidak ada kejahatan, kita tidak akan mengenal kebaikan. Kalau tidak ada penjahat, tidak akan muncul yang namanya pahlawan. Kalau di dunia ini aman-aman saja dan kejahatan tidak ada, lalu dari mana kita belajar tentang hal yang salah dan yang benar?. Dan pada kenyataannya bahwa sebenarnya banyak pekerjaan yang bisa didapatkan karena adanya kejahatan. Karena ada kriminal, muncullah pekerjaan sebagai polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Karena ada teroris, akhirnya ada lapangan pekerjaan sebagai penjinak bom. Karena ada koruptor, dibentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi yang didalamnya tentu memperkerjakan banyak orang.
Kalau aku pandang dari segi lain, sang pahlawan dari sisi kebaikan sebenarnya juga bisa dibilang melakukan tindak kejahatan. Atas nama kedamaian, para pahlawan memutuskan untuk berperang. Nah, dalam berperang tersebut tentunya akan jatuh banyak korban entah itu dari sisi kejahatan atau dari kebaikan. Korban dari perang itu apakah bukan termasuk tindak kejahatan si pahlawan?. Lebih mudahnya, ketika ada seorang pahlawan yang berhasil membunuh penjahat di medan perang. Bukankah membunuh adalah tindak kejahatan?. Meskipun yang dibunuh itu adalah seorang penjahat tapi tetap saja membunuh. Oh, aku menemukan satu lagi hal mengapa kita juga perlu berterima kasih pada kejahatan. Seperti contoh pahlawan yang membunuh penjahat  tadi, kalau gak ada kejahatan tidak akan ada ilmu tentang militer dan pertahanan diri. Ilmu mengenai pertahanan diri dan ilmu tentang membasmi kejahatan muncul karena adanya kejahatan itu sendiri.
Menurutku kalau kejahatan gak ada, dunia ini jadi gak asyik lagi. Aku berpendapat seperti ini bukan karena aku lebih berpihak pada kejahatan dan seorang kriminal,lo. Tapi coba saja bayangkan kalau semua manusia itu baik, semua tentram, damai, tenang, dan semua orang bergerak sesuai aturan maka kita tidak akan motivasi dan semangat lagi. Karena gak ada yang perlu dilawan, karena gak da yang perlu diperbaiki, hidup akan terasa datar dan membosankan. Berkat kejahatan, maka timbullah gejolak-gejolak, jadi hidup lebih dinamis. Karena kejahatan, kita akan lebih menghargai makna dari kebaikan. Karena itulah kita perlu berterima kasih pada kejahatan.
Terima kasih kejahatan, berkat dirimulah aku tau bahwa itu jahat dan tidak benar hingga aku tidak akan melakukannya. Berkat dirimulah aku belajar mengenai kebaikan dan termotivasi untuk menjadi baik untuk melawanmu.
Kejahatan memang perlu diperangi karena bagaimanapun juga kejahatan membawa pengaruh buruk bagi manusia. Tapi menurutku perang melawan kebaikan tidak akan pernah usai. Kejahatan akan selalu ada untuk memunculkan lebih banyak kebaikan lagi dan lebih banyak pahlawan. 

5 komentar:

mitsuki 22 Desember 2011 pukul 10.31  

Biasanya bad guy juga lebih ganteng.
hehehe.

Kharisma Bella 22 Desember 2011 pukul 10.59  

zzz..ganteng..y..y..boleh,deh. tpi bad guy ganteng yg doyan nyuri, km mw?

Galaxy Maharga111 22 Desember 2011 pukul 15.26  

Bagaimanapun juga kejahatan itu gak baik dan kebaikan itu gak jahat.
???

Septi Z 5 Januari 2012 pukul 00.17  

Munculkan banyak kebaikan dalam hidupmu, kamu adalah jiwa indah kecintaan Allah yg selalu mengutamakan kebaikan...

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital