Surabaya oh Surabaya

Surabaya kota pahlawan. Surabaya kota penuh sejarah. Surabaya kota modern. Surabaya kota metropolitan.
Selama kurang lebih 18 tahun, aku menjalani hari-hariku di kota ini. Disini aku mendapatkan banyak ilmu pengetahuan. Disini aku memperoleh teman, keluarga, dan musuh. Disini pulalah aku mengalami banyak peristiwa yang membawa pembelajaran berharga bagi hidupku.
Menurut sejarah, Surabaya yang dahulu bernama Churabhaya masih berupa desa ditepian sungai Berantas merupakan salah satu temapat penyeberangan penting sepanjang sungai itu. Hal tersebut tercantum dalam prasasti Trowulan I berangka 1358 Masehi.
Kota Surabaya terkenal dengan aksi heroik para arek suroboyo pada tanggal 10 November  1945. Hari itu arek suroboyo berhasil mengambil alih Hotel Oranye(Hotel Mojopahit) yang ketika itu menjadi symbol kolonialisme.  Berkat perjuangan para pahlawan kita ini, tanggal 10 November dijadikan sebagai hari Pahlawan.

Pesona Surabaya memang sangat luar biasa sejak dulu. Kini, Surabaya sudah sangat berkembang dan lebih maju. Gedung-gedung tinggi seakan berlomba untuk dibangun di kota ini. Jalan-jalan diaspal dengan mulusnya. Kemegahannya tidak kalah dengan Jakarta. Semua yang teman-teman inginkan dapat dicari dengan mudah. Ingin berbelanja sepuasnya?. Tentu saja bisa. Ada Tunjungan Plaza, Pasar Atom, Surabaya Town Square, Galaxy Mall, dan masih banyak pusat belanja yang dapat dikunjungi. Barang-barang yang terjualpun beraneka ragam dan tentunya mempunyai kualitas yang dapat bersaing. Ingin wisata kuliner?. Teman-teman bisa menemukan berbagai macam makanan dari seluruh dunia di kota pahlawan ini. Masakan Indonesia dari ujung paling barat hingga makanan khas Indonesia yang berasal dari wilayah paling timur bisa dicoba disini. Di Surabaya, teman-teman juga dapat mengunjungi banyak obyek wisata seperti Kebun Binatang Surabaya, Kya Kya Kembang Jepun, dan yang terbaru adalah Jembatan Suramadu.
Namun, dibalik segala hingar bingar kota ini. Menurutku, Surabaya juga berada di titik kritis. Di sudut-sudut kota masih banyak masyarakat terpinggirkan yang tinggal di perkampungan yang kumuh. Mereka tinggal dibawah garis kemiskinan padahal orang-orang ini tinggal di salah satu kota terbesar di Indonesia. Sangat miris sekali rasanya ketika melihat masih banyak anak-anak kecil yang mengamen bahkan mengemis di jalanan. Seharusnya anak-anak tersebut dapat menimba ilmu di  sekolah bersama teman-teman. Tapi dengan alasan kekurangan uang, mereka tidak dapat bersekolah. Dan dengan dibangunnya gedung-gedung tinggi sebagai tempat bisnis dan pusat perbelanjaan, cagar-cagar budaya di  Surabaya menjadi tidak terurus. Para remaja lebih memilih menghabiskan uangnya untuk membeli pakaian daripada menyumbangkan uangnya untuk kelestarian cagar budaya ini. Hal yang paling memprihatinkan adalah ketika melihat tingkah laku remaja di Surabaya. Pergaulan bebas, dunia malam dan narkoba menjadi hal yang tidak lagi tabu. Hanya sedikit yang masih peduli dengan kondisi sekitarnya dan lebih banyak mencari kesenangan sesaat di dunia untuk dirinya sendiri. Dengan berkurangnya kesadaran akan pendidikan dan kepedulian kepada sesama, tingkat kriminalitaspun meningkat. Pencopet dan pencuri bergerak bebas melakukan aksinya.
Surabaya Oh Surabaya, kotaku yang megah namun juga terpuruk. Surabaya Oh Surabaya, aku berharap suatu saat nanti kotoran-kotoran yang membuat kota ini kehilangan jati dirinya dapat dibersihkan dan tidak hanya sekedar ditutup-tutupi.

6 komentar:

Ini Gue 22 Desember 2011 pukul 08.01  

kita harus bisa mengubah Surabaya menjadi lebih baik,,

dan itu bisa terjadi kalau dimulai dari diri kita sendiri

Kharisma Bella 22 Desember 2011 pukul 10.56  

@ini gue : Setuju!
@mitsuki : nyanyi y?

Galaxy Maharga111 22 Desember 2011 pukul 15.14  

Mari merubah kota ini menjadi kota yang tidak hanya gemerlap diluar tapi juga bersih di dalam.

Yuliana Setia Rahayu 4 Januari 2012 pukul 23.52  

tak selama Bella, aku di kota ini selama 16 tahun, dan selama itu masih terus melihat ketimpangan di kehidupan kota semodern Surabaya...

Sebagai yang muda nih, yg musti nyadarin kesenjangan sosial ini..

Septi Z 9 Januari 2012 pukul 01.38  

tp aku suka lontong balapnya, trus Rujak cingur, semanggi, sate kelapa pokoknya enak semua...

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital